1.Model Atom
Pemahaman tentang sifat elektron dalam atom dan padatan kristalin melibatkan konsep mekanika kuantum.
Model Atom Bohr :
Elektron diasumsikan bergerak mengitari inti pada orbit tertentu. Posisi atom didefinisikan sebagai orbitalnya.
Prinsip lain dari mekanika kuantum adalah bahwa setiap elektron hanya dijinkan memiliki nilai energi tertentu. Energi dapat berubah dengan melakukan lompatan kuantum menuju energi lebih tinggi (dengan mnyerap energi) atau menuju energi lebih rendah (dengan melepaskan energi). Energi yang dijinkan itu sering disebut sebagai tingkat energi.
Teori atom Bohr telah dapat menjelaskan tentang orbital elektron dan dan tingkat energi. Tetapi model atom Bohr memiliki keterbatasan karena tidak mampu menjelaskan berbagai fenomena lain yang melibatkan elektron. Maka dikenal model lain yaitu Model mekanika gelombang. Dimana elektron dianggap memperlihatkan dua karakteristik, yaitu sebagai partikel dan juga sebagai gelombang.
2. Bilangan Kuantum
Menggunakan mekanika gelombang, setiap elektron dalam atom dicirikan dengan empat parameter yang disebut bilangan kuantum.
Pertama : Kulit, dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
Terkadang ditandai dengan huruf K, L, M, N, O dst.
n = 1, 2, 3, 4, ….
Bilangan ini berhubungan dengan jarak elektron dari inti.
Kedua : Sub kulit, dinyatakan dengan (l).
Ditandai dengan huruf kecil s, p, d, f.
Ketiga : Jumlah tingkat energi (ml)
Jika sub kulit s : jumlah tingkat energi 1.
Jika sub kulit p : jumlah tingkat energi 3.
Jika sub kulit d : jumlah tingkat energi 5.
Jika sub kulit f : jumlah tingkat energi 7
Keempat : Momen spin, arah atas atau bawah (ms).
Bernilai +1/2 dan -1/2
Jumlah tingkat elektron dalam beberapa kulit dan subkulit
3. Konfigurasi Elektron
Menunjukkan tingkat elektron atau energi yang diijinkan untuk elektron. Untuk menjelaskannya digunakan Prinsip Larangan Pauli. Bahwa setiap tingkat elektron hanya dapat berisikan tidak lebih dari 2 elektron, yang harus memiliki spin berlawanan.
Sehingga sub kulit s, p, d, f masing-masing dapat memuat 2, 6, 10, dan 14 elektron.
Contoh konfigurasi elektron :
H = 1s1
He = 1s2
Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Dari konfigurasi tesebut, elektron valensi (elektron pada kulit terluar) memegang peranan penting karena berpartisipasi dalam ikatan antar atom.